ShanksEastBlue (2)

No Comments


"Akh.. Crocus-san." Kata Shanks sambil melambaikan tangan.
.
"Tidak kusangka akan bertemu denganmu di sini." Jawab Crocus.
.
.
Laboon nampak gelisah dengan keberadaan bajak laut yang belum lama terbentuk itu.
.
.
"Laboon, tenanglah, mereka temanku." Crocus mencoba menenangkan.
.
"Ooh.. jadi ini Laboon yang kau ceritakan itu yah?" Tanya Shanks.
.
"Benar, ini Laboon."
.
"Benar-benar paus yang lincah." Ujar Shanks.
.
.
Shanks dan yang lainnya mampir ke Twin Capes untuk mengumpulkan Log. Dia memanfaatkan waktu itu untuk berbicara dengan Crocus.
.
.
"Auramu sudah sangat berubah, Shanks." Kata Crocus memuji.
.
"Iyaaa... Rasanya aku jadi malu kalau kau bilang seperti itu, dahahaha." Jawab Shanks tersipu.
.
"Darimana kau datang?" Tanya Crocus.
.
"East Blue. Aku juga bertemu Koshiro-san" Jawab Shanks.
.
"Pffttt.. E-east Blue? Koshiro? Bagaimana cara kau ke sana? Apa kabar dia? Jangan bilang kau tinggal di sana sejak hari itu." Crocus kaget dan tersedak minumannya.
.
"Koshiro-san... sudah.." Shanks menunduk tidak melanjutkan kalimatnya.
.
"Ko-koshiro... jadi kau sudah mati ya..." Gumam Crocus..
.
"Da... Dahahahahaha..." Shanks tertawa melihat reaksi Crocus.
.
"Bocah kurang ajar!" Crocus marah dan mencoba memukul kepala Shanks.
.
"Maaf-maaf, aku kan tak mengatakan apapun... Dia baik-baik saja, dia sudah berkeluarga dan punya seorang putri." Jawab Shanks.
.
"Akh... Syukurlah.. Keluarga, ya...?" Kata Crocus bernada menurun..
.
"Aku juga belum kembali sejak hari itu..." Jawab Shanks.
.
Suasana seketika hening, tanpa mereka sengaja, percakapan mereka malah membawa ingatan mereka kembali pada hari itu.
.
.
"Kelompokmu, apa mereka semua berasal dari sana?" Tanya Crocus memecah keheningan.
.
"2 Sahabatku, Benn dan Lucky berasal dari West Blue. Mereka semua bekerja sebagai tukang kayu untuk pemerintah. Kami bertemu di East Blue." Jawab Shanks.
.
"Begitu ya..." Respon Crocus.
.
"Apa kau akan terus menghabiskan waktumu di sini?" Tanya Shanks.
.
"Ya, seseorang harus menemani Laboon." Jawab Crocus.
.
"Kau masih menanti mereka?" Tanya Shanks.
.
"Haah.. Entahlah, semua orang tahu kalau kemungkinan selamat dari Grandline sangat kecil. Mungkin mereka telah mati, mungkin juga mereka kembali ke North Blue setelah memasuki New World." Pungkas Crocus disertai helaan napas.
.
"Kau benar-benar lelaki sejati, Crocus-san." Puji Shanks.
.
"Aku hanya seorang pria tua yang menghabiskan hidupnya untuk merawat seekor paus." Jawab Crocus.
.
.
Benn, Lucky dan beberapa kru baru bergabung dengan Shanks dan Crocus. Mereka menghabiskan waktu untuk bertukar informasi.
.
.
"Oiya, kalian dari west blue kan? Apakah kalian tahu pulau yang bernama Ohara?" Kata Crocus.
.
"Ya aku tahu, pulau tempat tinggalku berada tak jauh dari sana." Jawab Benn.
.
"Jadi begitu ya..." Gumam Crocus.
.
"Memangnya ada apa?" Tanya Lucky.
.
"Kemarin, Ohara dibumi hanguskan pemerintah dengan serangan skala nasional yang disebut Buster Call." Ujar Crocus.
.
"B-buster call?" Shanks kaget mendengarnya.
.
"Tidak ada yang selamat dari kejadian itu." Lanjut Crocus.
.
.
Semua yang mendengarnya merasa terpukul. Terlebih Roger dan Prof. Clover saling mengenal satu-sama lain.
.
.
Shanks dan Crocus sebetulnya tak akan kaget jika para arkeolog Ohara dijebloskan ke dalam penjara. Namun, hal seperti "dibumi hanguskan" sama sekali tak pernah terlintas di benak mereka berdua.
.
.
Setelah log terisi, Shanks melanjutkan perjalanan mereka. Tujuan Shanks adalah Water 7. Dia berniat membeli kapal yang layak untuk perjalanan mereka.
.
Sebelum berpisah, Shanks menanyakan sesuatu yang amat penting pada Crocus.
.
.
"Akh.. aku hampir lupa.. Crocus-san... Apa seseorang bernama Dragon masuk ke Grandline belakangan ini?" Tanya Shanks sambil bersiap melanjutkan perjalanan.
.
"Ya... Pria bernama Dragon datang padaku tahun lalu, dia bersama dengannya."
.
"Apa dia nampak sehat?" Tanya Shanks.
.
"Dia sehat, dia sudah bisa kembali tersenyum. Apa kau ingin menemuinya?" Tanya Crocus.
.
"Ya, kebetulan juga si Dragon itu menemuiku hari itu." Jawab Shanks.
.
"Jika kau ingin bertemu lagi dengan nee-san tercintamu itu, kemungkina besar mereka ada di sana, di atas." Kata Crocus sembari menunjuk awan.
.
"Yosh.. Baiklah.. Terima kasih, Crocus-san. Sampai jumpa lagi, jangan mati sebelum aku jadi bajak laut yg hebat yaaa" Kata Shanks mengucapkan salam perpisahan.
.
"Seperti aku akan mati saja." Jawab Crocus.
.
.
.
"Jadi kau berada di sana ya... Ruby-nee." Gumam Shanks sambil menatap langit cerah.
.
.
Pertemuan singkat Shanks dan Crocus hari itu adalah pertanda dibukanya lembaran baru. Era bajak laut yang tercipta setelah kematian Roger baru saja di mulai.
.
.
.
.
Beberapa hari setelah itu, Whiskey Peak.
.
.
"Tch, pulau ini dipenuhi pemburu hadiah." Ujar Benn.
.
"Ma..ma.. tenang saja Benn-san, kita kan cuma Rookie yang belum punya nilai buronan." Kata Lucky Roo santai.
.
"Ngomong-ngomong, Benn... Apa kau tahu seseorang yang bernama Nico Olivia?" Tanya Shanks.
.
"Hm.. Kurasa aku pernah mendengar namanya, kalau tak salah dia arkeolog yang berasal dari Ohar.... akh..!!" Benn menyadari sesuatu.
.
"Dia ditangkap pihak pemerintah dan kabur. Sialnya dia kembali pulang ke Ohara. Tak lama setelah itu, Ohara dibumi hanguskan." Jelas Shanks.
.
"Jadi dia adalah penyebabnya?" Tanya Lucky Roo.
.
"Secara garis benar begitu. Namun ada yang janggal di sana." Jawab Benn.
.
"Janggal?" Lucky Roo kebingungan.
.
"Ya... Menghancurkan sebuah pulau bahkan membunuh semua orang yang ada di sana hanya karena seorang tahanan kabur.. apa itu masuk akal?" Pungkas Benn.
.
"Benar sekali, Ohara melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar menyembunyikan tahanan kabur." Shanks menambahkan.
.
"Lantas?" Lucky Roo masih penasaran.
.
"Ohara punya sesuatu yang ditakuti pemerintah." Jawab Benn.
.
"Benar, dan itu adalah... Penelitian Poneglyph dan abad kekosongan." Jawab Shanks dengan nada tegas.
.
.
"Membantai semua penduduk pulau hanya karena mempelajari sejarah... sialan.. pemerintah keparat!" Benn mengepalkan tangannya kuat-kuat dan mengumpat kesal.
.
"Tidak, ada satu yang masih tersisa dari Ohara." Jawab Shanks.
.
"S-satu?" Benn kaget mendengarnya.
.
"Ada seorang gadis kecil yang diberi bounty 79 juta beri tak lama setelah Ohara dihapuskan dari peta." Kata Shanks.
.
"79 juta?" Lucky Roo seperti tak percaya.
.
"Ya, katanya dia diburu karena menengelamkan 6 kapal perang. Dia sampai dijuluki anak iblis karena itu, sangat konyol." Lanjut Shanks sinis.
.
"E-enam kapal perang? Mustahil ada yang percaya dengan hal itu." Benn pun tak habis pikir mendengarnya.
.
"Tak masalah apakah itu benar atau tidak. Memberi harga buronan tinggi pada kanak-kanak adalah sesuatu yang menggelikan. Namun yang pasti, dia akan diburu banyak orang." Kata Shanks geram.
.
"Sial, ini sudah lebih dari keterlaluan." Lucky Roo bergetar menahan amarah.
.
"Dan kalian tahu? Nama anak itu adalah... NICO Robin. Tak salah lagi, dia punya hubungan dengan Nico Olivia dan Ohara." Kata Shanks sambil meremas Bounty Poster milik Robin.


<<Bersambung>>

back to top